Friday, February 19, 2016

Tentang Menghakimi Orang Lain



Tahukah kamu bahwa hal termudah di dunia ini adalah menghakimi orang lain? Tak pakai bertanya, tak pakai mengulik lagi, semua orang - bahkan termasuk saya sendiri - pasti pernah menghakimi orang lain hanya dengan melihat sekilas orang tersebut, biasanya lewat postingan social medianya saja.


Setiap melihat timeline social media, biasanya pernah terbersit pikiran seperti ini:


  1. "Hidupnya enak banget ya, jalan-jalan terus, pasti duitnya banyak."
  2. "Wah.. makan di resto mewah melulu nih, makanan sehari-harinya aja enak-enak dan mahal."
  3. "Beuh.. belanja terus yaa kerjaannya.."
  4. "Habis beli rumah, beli motor, beli HP baru, ajiiib!"


Nggak salah kok kalau terlintas pikiran seperti itu, wajar malah. Karena social media memang ada untuk berbagi, baik berbagi ilmu, berita ataupun berbagi updatean terkini tentang kita. Tapiii.. yang bikin bahaya adalah jika pikiran itu tertanam di otak sehingga memengaruhi penilaian kita tentang orang itu, dan membicarakannya ke orang lain jadi orang lain itu ikut terpengaruh, padahal belum tentu semua nampak seperti di layar.

Saya sendiri pernah kena di ucapan nomor 1 dan 2. Kalau dengar orang komentar seperti itu, saya cuma bisa senyum dan meng-aamiin-kan ucapan mereka. Padahal, mereka ngga tau kisah di balik layar tentang cara saya bisa sering update jalan-jalan dan makan-makan di social media saya:


  1. Saya memang hobi jalan-jalan dan makan enak, dan I'll do anything to get them. Jadiii...
  2. Saya bela-belain menabung demi dua hal tersebut. Selain kerja, saya juga usaha cari side job dan jualan supaya lebih banyak pemasukan lagi.
  3. Karena uangnya ditabung, otomatis hari-hari saya (yang ngga kelihatan di social media) ya biasa aja. Makan warteg/bawa bekal, pilih jalan kaki atau naik angkot dibanding naik taksi/ojek, ngga beli baju/sepatu/tas baru berbulan-bulan dll.
  4. Beberapa hal yang saya dapat itu karena menang kuis/endorse, jadi mau ngga mau wajib diupdate di socmed saya :p
  5. Dan ada beberapa hal itu yang saya lakukan karena memang acara keluarga/kantor/komunitas, yang sudah diplanning berbulan-bulan lalu, malah kadang saya jadi salah 1 panitianya. Jalan-jalan? Iya. Tapi capek dan stres ngatur sekian banyak orang juga iya banget lho :D


Tidak semua hal yang terlihat di socmed itu memang dijalankan di kehidupan sehari-hari, karena pasti kita juga memilih mana yang mau diupdate biar orang lain tahu (dan kita pasti senengnya update yang bagus-bagus dan senang-senang saja). Saya sendiri pun masih belajar untuk tidak mudah menghakimi orang (walau kadang masih keceplosan, hiks), dan membiasakan diri untuk bersyukur dan ikut senang kalau melihat orang lain posting hal yang membahagiakan. Yang jelas, pepatah "don't judge book by it's cover" memang benar, sangat benar. Asalkan, ketika kamu menjudge seseorang, apalagi yang buruk, janganlah sampai terucap ke orang lain, cukup dibatin sendiri aja. Malah, mudah-mudahan bisa jadi motivasi dan doa supaya bisa selalu bahagia dan menikmati hidup. Setuju? :)

12 comments:

  1. orang emang suka gitu, gak tau proses berdarah-darahnya. taunya senengnya doang... hehehee

    ReplyDelete
  2. sosial media itu adalah tempat segala perkataan dalam isi otak berbagai macam manusia bila dituliskan, jadi sederhana, kalau tidak siap lebih baik kita usah tidak buka..
    kalau mulai merasa terganggu artinya kita sudah terlalu sering membuka sosmed...
    sedikit orang yg mampu menyerap semua itu tanpa istirahat.

    ReplyDelete
  3. hahhaa iya bener...... temenku juga sering gitu... enak banget si jalan jalan mulu... makan di restoran mewah mulu... mereka kagak tau, dibalik itu harus nulis, harus bikin video dan semua harus menarik.... siang malam depan laptop kwkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  4. Betul banget. Zaman sekarang kita gak bisa menilai semua dari media sosial seseorang. Gak semua postingan bahagia itu orang yang posting juga bahagia. Bisa aja dia galau, tapi dia milih untuk menebar rasa happy daripada sedih kan.

    iamvinaeska.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyess, lebih baik berbagai kebahagiaan dan semangat ya mba :)

      Delete
  5. Dihakimi orang itu rasanya gurih2 enyooiii hihihi. Tapi positifnya kita jadi belajar buat jaga lidah agar ga gampang su'udzon ato komen negatif ttg orang lain karena kita udah ngerasain ga enaknya :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mba, jadi melatih diri buat menahan pikiran negatif yaa :D

      Delete
  6. aku jg lg ngerem2 bgd nih biar gk main hakim sendiri eh ngehakimin org maksudnya, tp kadang masih gitu sih, cm ya gk woro2, paling2 ngomong sama suami doank.

    ReplyDelete
    Replies
    1. qiqiqi aku juga mba, kadang masih keceplosan. masih butuh belajar :D

      Delete