Wednesday, November 9, 2016

Kekuatan Sedekah

Disclaimer: Postingan ini sama sekali tidak bermaksud untuk pamer atau riya, semata hanya berbagi pengalaman dan memotivasi dalam kebaikan saja. Bukankah berbagi kebaikan itu baik? :)
"Allah telah menanggung urusan-urusanmu. Bantulah ia, maka semua urusanmu menjadi tanggungan Allah SWT."

Kalimat ini sebenarnya sudah saya ketahui sejak lama, namun entah kenapa ketika melihatnya di laman sebuah website penggalangan dana 2 minggu lalu, kalimat ini bagai menancap dalam di hati saya dan membuat saya otomatis mendonasikan sekian rupiah dari gaji saya untuk seseorang yang membutuhkannya di website tersebut.
Sebelumnya, saya tergolong anak yang 'nakal', yang suka menunda sedekah karena terlalu memikirkan kebutuhan duniawi. Kadang, malah menunggu ada uang sisa dulu baru disedekahkan, jika tidak ada yaa tidak jadi sedekah. Namun, minggu lalu rasanya berbeda sekali. Tepat di hari gajian saya, ketika saya iseng membuka website tersebut, saya menemukan satu page berisi info mengenai seseorang yang membutuhkan bantuan dana karena sedang sakit berat, serta terdapat kalimat tersebut sebagai pembuka artikelnya.

Dar! Rasanya saya kayak digampar dan dimarahin waktu itu. Kemarin-kemarin kenapa berat banget mau sedekah, cuma karena mikir 'duitnya cukup gak ya buat ongkos seminggu ke depan?' "nanti kalo duit saya tinggal segini, saya beli makan apa?' padahal jelas-jelas ada Allah SWT yang menjaga dan memberi rezeki saya. Memang hidup butuh perencanaan keuangan, tapi kan dengan sedekah saya nggak bakal rugi atau miskin. Saya mendadak malu banget sama diri saya sendiri, dan memutuskan langsung berdonasi ke seseorang tersebut. Saya ingat banget, itu hari Kamis, tanggal gajian nasional huahaha.

Skip skip, lanjut ke hari Sabtu. Karena ada kebutuhan lain yang cukup besar di minggu tersebut, jadilah sisa pegangan saya untuk sehari-hari di minggu lalu tinggal Rp. 30.000. Saya udah ketar-ketir aja, cukup gak ya? Apalagi saya kerja di daerah Pondok Indah, dimana harga makanan termasuk agak tinggi. FYI, saya memiliki patokan budget mingguan, jadi sebisa mungkin di minggu itu saya maksimal menghabiskan uang sesuai budget itu, sebisa mungkin nggak boleh ambil jatah budget minggu depan. Namun, Allah SWT benar-benar menunjukkan kalau Ia menanggung dengan baik urusan saya di weekend kemarin, saya sampai takjub.

Hari Sabtu:
Pagi hari, dari stasiun ke kantor saya naik ojek online. Seharusnya ongkos normal bukan di rush hour adalah Rp. 7.000, namun saya dapat promo diskon Rp. 5.000. Jadi, saya cukup membayar Rp. 2.000, namun saya tetap kasih mas-nya Rp. 5.000. Alhamdulillah.

Sampai kantor, saya sarapan dengan bekal yang saya bawa dari rumah, dimasakin mama saya. Seharusnya buat makan siang, namun saya telanjur lapar jadi saya makan jam 10-an sambil mikir buat makan siang nanti. Uang tinggal Rp. 25.000, sedangkan harga makanan di kantin basement rangenya Rp. 10.000-Rp. 20.000. Yang Rp. 10.000 itu pun cuma bakmi dengan ayam sedikit banget, tanpa bakso atau pangsit, jadi totally karbo doang. Di tengah kegalauan mikirin menu makan siang sambil nyalain laptop, mendadak teman saya masuk.
Dia: "Kak, doyan bakwan malang nggak?"
Saya: "Doyan aja, kenapa emang?"
Dia: "Aku beliin ya buat makan siang nanti. Kakak jangan beli makan lagi."
Saya: *kaget* "Loh, emang kenapa, ada apaan?"
Dia: "Aku ulangtahun kak minggu kemarin, tapi karena baru pada kumpul semua hari ini aku baru traktirnya sekarang.
Saya: "Oalah neng, happy birthday ya! Makasih banyak yah :)"
Alhamdulillah.

Pulang kerja, saya diajak mampir ke kantor partner saya dulu karena dia sedang mengawasi penyusunan furnitur di gedung baru kantornya. Lagi-lagi, saya ke stasiun naik ojek online dan masih dapat jatah promo diskon Rp. 5.000, jadi saya bayar mas-nya Rp. 5.000. Naik Commuter Line, alhamdulillah masih ada saldo di Flazz saya, jadi nggak perlu isi lagi. Turun di stasiun Gang Sentiong, saya dijemput partner saya jadi nggak keluar ongkos lagi.
Sampai di kantornya, dia kembali mengawasi proyeknya, sedangkan saya menunggu di sebuah ruangan, dan di ruangan itu sudah siap seporsi pecel ayam beserta nasi dan air mineralnya. Sebenarnya jatah karyawan, cuma karena ada yang sudah pulang jadi dikasihin ke saya hihi. Gak berapa lama, si partner balik lagi ke ruangan saya sambil bawain segelas teh tarik hangat :')
Alhamdulillah.

Selesai dari kantor si partner, kami naik angkot ke stasiun terdekat lalu naik Commuter Line lagi ke arah Bekasi. Saya turun 1 stasiun lebih dulu dari dia, karena dia kebetulan ngga bawa motor, jadi ngga bisa nganter ke rumah. Keluar stasiun, uang saya tinggal Rp. 20.000, sedangkan ojek pangkalan ongkosnya Rp. 12.000. Angkot yang masuk perumahan sudah habis. Naik ojek online biasanya Rp. 5.000, karena masih ada jatah promo diskon Rp. 5.000 jadi sebenarnya saya bisa gratis naiknya, namun saya ngga tega sama mas drivernya. Jadilah saya jalan pelan-pelan ke sebuah minimarket buat beli sesuatu biar dapat recehan. Sambil mikir mau beli apa, tiba-tiba partner nelepon.
Dia: "kamu dimana?"
Saya: "di Alpamat, mo ngerecehin duit mo naik ojek, angkotnya abis. Kenapa emang?"
Dia: "Gak usah naik ojek. Di stasiun ada si X ternyata dia satu kereta sama kita, kamu telepon aja nebeng sama dia tadi aku udah bilang." FYI, si X ini adalah teman kami yang kebetulan satu perumahan sama saya.
Saya langsung nelepon si X, dan benar, dia sudah duduk manis di depan Alpamat dengan motornya. Akhirnya saya pun nebeng sama dia sampai rumah.
Alhamdulillah.

Sampai di rumah, mama saya sudah menyiapkan sepiring martabak tahu favorit saya. Alhamdulillah :)

Hari Minggu:
Hari ini saya sudah berencana mau main ke rumah teman saya. Jadi di antara teman-teman saya, ada kesepakatan bahwa yang berulang tahun di bulan itu akan ditraktir bergantian. Asyik yah hahaha makanya yuk jadi teman saya LOL. Dan hari ini, alhamdulillah urusan saya pun dimudahkan Allah SWT. Dari yang berangkat dijemput oleh teman saya, lalu makan siang dengan menu yang banyak dan nikmat, sampai ketika malam hari saya dijemput si partner dan ditraktir makan malam oleh sahabat saya, sehingga praktis kemarin itu saya tidak keluar uang sama sekali, dimudahkan bertemu dengan teman tersayang dan menghabiskan waktu bersama mereka.
Alhamdulillah.

Terimakasih ya Allah, Engkau telah menjaga dan membuat semua urusanku menjadi sangat mudah dan lancar.

Ayo sedekah! :)

10 comments:

  1. Yesss.. Sedekah memang gak akan bikin miskin. Jadi inget jaman2nya ngurus TBM bareng temen2, meski gak bikin kami kaya tapi dengan sedekah waktu ajah bisa membuat kami bisa mencukupi kehidupan sehari2...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Mba, walau keliatannya kecil-kecil tapi kalo dirunut ternyata besar banget dan mampu mencukupi hidup kita..

      Delete
  2. Subhamallah ya mba kekuatan sedekah. Terkadang kita gak menyadarinya. Dan saat mau ngeluarin sesuatu utk sedekah, rasanya takut. Takut uang yang udah kita jatah sebulan gak bakal cukup *SentilDiriSendiri*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, jadi malu sama diri sendiri kalo masih males dan pelit sedekah hikss jadi pelajaran banget Mba

      Delete
  3. Aku amat sangat percaya keajaiban sedekah mba :)
    Terima kasih telah berbagi mba

    ReplyDelete
  4. Perintah Allah memang gak ada yang bohong. Tinggal kita aja mau percaya atau tidak. Yuk, keep Shadaqah....

    ReplyDelete
  5. Masya Allah...
    Sedekah adalah bentuk investasi kita kepada Allah.. Maka dari itu kita perbanyak sedekah. Karena ada 3 perkara yang akan menolong kita kelak anak yg soleh, ilmu yang bermanfaat dan satunya lagi adalah sedekah..

    ReplyDelete
  6. iya mba, aku pun percaya kok, sedekah ini bisa membantu semua urusan2 kita, ga bakal membuat miskin malah bertambah, dan ga bakal kurang utk kehidupan sehari2.. sekedar berbagi aja, aku juga terbiasa ngeluarin infaq stiap jumat, dan itu terasa bgt manfaatnya.. kalopun kdg Allah ga membalas dlm bntuk uang tunai, tp anak2ku sehat, selalu aja rezeki makanan yg dtg k rumah, urusan2 kantor bisa selesai dgn baik, aku anggab itu juga balasan rezeki dari Allah :)

    ReplyDelete