Rabu, 14 Oktober 2015 lalu, saya dan teman-teman dari @JalurBekasi berwisata ke kuburan kereta. Lokasinya tepat di Stasiun Purwakarta. Kalau kamu biasa bepergian dari dan ke Bandung naik Argo Parahyangan atau KA lain, pasti kalian melintasi Stasiun Purwakarta. Tinggal tengok dan taraaa.. di sanalah tumpukan tinggi kereta tua bersejarah yang sudah tak terpakai berada. Walaupun bagi sebagian orang ini hanyalah tumpukan besi tua, tapi kuburan kereta ini merupakan objek yang menarik lho, terutama untuk background foto-foto, baik foto narsis sendiri atau foto kebersamaan. Jadi, jangan bayangkan KAnya ditanam ya mentang-mentang namanya kuburan :D
Dari Bekasi, kami naik Commuter Line menuju stasiun Jakarta Kota dahulu sebelum naik KA Lokal Purwakarta pukul 10.15 dan tiba di Purwakarta pukul 12.43. Murah lho ongkosnya, cuma Rp. 6.000 sekali perjalanan. Dengan susunan bangku seperti di KA kelas Ekonomi, kereta ini hampir selalu penuh dengan penumpang yang beraktivitas di daerah Jakarta, Tambun, Cikarang, Karawang, Cikampek dan Purwakarta, sehingga masih ada penumpang yang gak kebagian duduk dan harus berdiri sepanjang perjalanan.
Setelah meminta izin ke pihak terkait, kami berjalan menyusuri Stasiun Purwakarta dan memutar ke belakang hingga sampai di sekitar kuburan kereta. Ada puluhan gerbong bekas berbagai warna yang ditumpuk dengan kondisi bagian dalam cukup rusak, namun bagus untuk dijadikan background foto narsis. Disarankan bawa masker karena debunya cukup banyak. Ada beberapa gerbong yang bisa dimasuki, namun ada juga yang pintunya dilas rapat. Namun sayang sekali, banyak gerbong yang dicoret-coret dengan pilox oleh tangan jahil, sehingga terkesan sangat kumuh.
Setelah perjalanan ini, saya pun jadi kepikiran. Kalo misalnya PT KAI dan PT KCJ bekerjasama mengumpulkan lokomotif dan gerbong bekas ini di suatu tempat dan dijadikan taman wisata, keren banget kali ya? Lokasinya tentu harus terjangkau dengan Commuter Line atau KA Lokal. Lalu di taman tersebut ditambahkan papan informasi berisi jenis KA dan sejarahnya, serta benda-benda terkait perkeretaapian lain sehingga semakin banyak orang yang mengenal dan mencintai Kereta Api. Dengan penataan dan pengelolaan yang baik, yakin deh pengunjungnya akan banyak dan ramai terus :)
Harus ijin dulu ya Mbak kalau mau kesana? Tempatnya menarik sih, pasti sering dipakai spot foto prewed hihi..
ReplyDeleteIya Mak Yuniari Nukti, kalau nggak izin sama mereka takutnya dimarahin dan dilarang mendekat area tersebut :D
DeleteAlaMak, aku ini kenapa, baru paragraf pertama kirain kuburannya dalam kereta..eh, ternyata...hehe. Kalau yg ini mau lah aku mampir ^_^
ReplyDeleteLam Kenal Mak
Yukk ah main-main ke sana :D Lam kenal juga ya Mak :)
DeleteAku kira ini sudah diresmikan gitu? Tapi belum yah?
ReplyDeleteHihihii...
Tapi liat gerbong2 kosong gitu rada horor juga yah, mba
Bukan tempat wisata resmi Mak, tapi kelihatan banget dari stasiun Purwakarta. Makanya kalau mau ke sana, harus ada izin dari pihak terkaitnya.. Kalau gak, ya hanya bisa memandang dari kejauhan *tsaah
DeleteIya Mak, kata temen yang 'peka', lumayan 'rame' di sana.. :p
Ijinnya ke siapa bu ?
ReplyDeleteHalo, maaf baru dibalas. Waktu itu kebetulan yang minta izin teman saya, jadi saya pribadi kurang tahu ke siapanya. Mungkin ke manajemen stasiun? :)
DeleteIzinnya ke siapa ya? Soalnya Minggu depan mao kesono
ReplyDeleteHalo, waktu itu kebetulan yang minta izin teman saya, jadi saya pribadi kurang tahu ke siapanya. Mungkin ke manajemen stasiun? :)
Delete